Rabu, 01 Juni 2011

Beberapa gejala dan tanda bahaya selama kehamilan



Pada umumnya, 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan maupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilaklukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun ayi yang dikandungnya.  Perdarahan Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10-12% kehamilan akan berakhir dengan keguguran yang pada umunya (60-80%) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada kehamilan muda dan ukuran pembesaran uterus yang diatas normal, pada umumnya disebabkan oleh mola hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia kehamilan dan adanya massa di adneksa biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik.  Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umunya disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat implementasi plasenta tersebut. Pada plasenta yang tipis dan menutupi sebagian besar plasenta maka umumnya terjadi perdarahan bercak berulang dan apabila segmen bawah rahim mulai terbentuk disertai dengan sedikit penurunan bagian terbawah janin maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang dapat membahayakan keselamatan ibu. Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului oleh perdsarahan bercak atau berulang sebelumnya. Plasenta previa menjadi peyebab dari 25% kasus perdarahan antepartum. Bila mendekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta (40%) atau vasa previa (5%) dari keseluruhan kasus perdarahan antepartum.                Preeklampsia Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia. Gejala dan tanda lain dari preeklampsia adalah sebagai berikut: ·        Hiperrefleksia (iritabilitas susunan syaraf pusat)·        Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik dengan pengobatan umum·        Gangguan pengelihatan seperti pandangan kabur, skotomata, silau atau berkunang-kunang·        Nyeri epigastrik·        Oliguria (luaran kurang kurang dari 500 mL/24 jam)·        Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diatolik 10-20 mmHg diatas normal       ·        Proteinuria (diatas positif 3)·        Edema menyeluruh Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum Bila hal tersebut diatas terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga dan disertai dengan riwayat dan tanda-tanda dibawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan (revealed) atau tersembunyi (occult): ·        Trauma abdomen·        Preeklampsia·        Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan·        Bagian-bagian janin sulit diraba·        Uterus tegang dan nyeri·        Janin mati dalam rahim                                         Gambar 4: Solusio Plasenta dengan Perdarahan (A) dan Perdarahan Tersembunyi (B)  Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah: 
  • Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
  • Disuria
  • Menggigil atau demam
  • Ketuban Pecah Dini atau Sebelum Waktunya
  • Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
 Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Hal ini dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi petugas kesehatan untuk mengenali secara dini berbagai penyulit atau gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Beberapa penyakit atau penyulit tidak segera timbul bersamaan dengan terjadinya kehamilan (misalnya, hipertensi dalam kehamilan) atau baru akan menampakkan gejala pada usia kehamilan tertentu (misalnya, perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa). Selain itu, upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarganya tentang proses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling dapat berjalan efektif apabila tersedia cukup waktu untuk melaksanakan pendidikan kesehatan yang diperlukan. Dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan :  
  • Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil
  • Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
    • Umum
      • Tekanan darah
      • Respirasi
      • Nadi
      • Temperatur tubuh
    • Abdomen
      • Tinggi fundus uteri
      • Letak bayi
      • Presentasi bayi
      • Denyut jantung bayi
    • Pemeriksaan tambahan
      • Proteinuria
      • Glukosuria
      • Keton

  • Menilai Kesejahteraan Janin
 o       Untuk menilai kesejahteraan janin dalam rahim dapat dilakukan berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Pemeriksaan yang memerlukan peralatan canggih umumnya dilakukan dengan peralatan pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan peralatan ultrasonografi yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin (biophysic profile). Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah: §         Pengukuran tinggi fundus uteri yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan§         Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan/12 jam)§         Gerakan janin§         Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan dengan hipoksia berat atau janin meninggal dalam rahim§         Denyut jantung janin§         Ultrasonografi   o       Bila usia kehamilan memasuki 37 minggu, selain pemeriksaan diatas, juga dilakukan pula pemeriksaan tentang: §         Penilaian besar janin, letak dan presentasi§         Penilaian luas panggul

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar